K3 Konstruksi: 3 Perlengkapan Penting Kerja di Ketinggian serta Tutorial Aman Memakainya



Menurut Kemnaker (2015), jumlah kecelakaan yang dirasakan pekerja konstruksi relatif tinggi, yakni 31,9% serta 26% dari keseluruhan kecelakaan karena jatuh dari ketinggian. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.

Pekerjaan konstruksi adalah salah satunya bagian industri yang mempunyai efek tinggi serta memberi kecelakaan kerja yang lumayan tinggi. Komplikasi penerapan project konstruksi yang menyertakan pekerja, perlengkapan kerja, serta material dalam skala besar bisa jadi sumber berlangsungnya kecelakaan kerja. Diantaranya ialah kecelakaan kerja pada ketinggian.

Kecelakaan kerja pada ketinggian yang dirasakan beberapa pekerja baik di bidang konstruksi atau operasional susunan, masih memprihatinkan sebab jumlah masalahnya besar. Menurut Perkumpulan Rope Access Indonesia (ARAI), kecelakaan kerja pada ketinggian tempati posisi nomor dua terbesar sesudah kecelakaan jalan raya. Kecelakaan kerja di ketinggian di bidang konstruksi ini banyak berlangsung di saat pembangunan gedung atau pekerjaan konstruksi layang.

Swing Fall Hazard, Bahaya Terselinap yang Seringkali Diacuhkan Pekerja Waktu Kerja di Ketinggian
Keselamatan Kerja Sendirian (Lone Worker), Ketahui Bahaya serta Pengontrolannya!

Sebenarnya ada banyak bahaya kerja pada ketinggian, yaitu jatuh, terpeleset, terjegal, serta keruntuhan material dari atas. Dari bahaya-bahaya itu, unsur paling besar pemicu luka serius serta kematian di bidang konstruksi ialah jatuh dari ketinggian.

Dikutip republika.co.id, Kementerian Ketenagakerjaan menulis jumlah kecelakaan kerja yang dirasakan pekerja konstruksi relatif tinggi, yakni 31,9% dari keseluruhan kecelakaan. Jatuh dari ketinggian (26%), terbentur (12%), serta terkena (9%). Sesaat dengan cara global, data International Labour Organization (ILO) tahun 2015 mengatakan, dari 142 kematian karena kecelakaan kerja, pemicu intinya ialah jatuh dari ketinggian sebesar 45%.

Masalah umum yang banyak berlangsung salah satunya jatuh dari tangga, jatuh karena tidak memakai alat pelindung jatuh/tidak memakainya secara benar, atau jatuh karena lakukan pekerjaan di atas perancah.

Kecelakaan ini umumnya didominasi pekerja sesaat yang benar-benar tanpa ada pengalaman, meremehkan keutamaan pemakaian alat pelindung diri (APD), tidak patuhi mekanisme keselamatan, serta kurang perduli pada keamanan.

3 Perlengkapan Penting Kerja di Ketinggian, Bagaimana Langkah Memakainya dengan Betul?
Pekerjaan konstruksi memerlukan rangkaian perlengkapan spesial untuk kerja pada ketinggian serta itu memerlukan kontrol dan perawatan supaya manfaatnya masih maksimal. Baik tangga, perancah, serta alat perlindungan jatuh perorangan adalah jantung dari program keselamatan bagian konstruksi yang baik.

Supervisor atau pengawas lapangan perlu memperhitungkan untuk tingkatkan praktik keselamatan waktu memakai perlengkapan-peralatan ini.

1. Tangga
Jatuh dari ketinggian adalah pemicu penting kematian beberapa pekerja konstruksi serta kontraktor serta pemakaian tangga yang tidak pas adalah pemicu penting jatuh dari ketinggian.

Kekuatan luka karena pemakaian tangga memang termasuk tinggi khususnya di bidang konstruksi, baik sebab jatuh dari tangga, tangga roboh atau terpeleset waktu naiki anak tangga.

Pemicu penting kecelakaan waktu pemakaian tangga, salah satunya:

Situasi tangga telah rusak atau cacat.
Tempat peletakan tangga kurang pas.
Tangga diletakkan pada permukaan yang kotor, licin, atau mungkin tidak rata.
Pekerja tidak patuhi mekanisme keselamatan memakai tangga.
Pemakaian tangga yang tidak pas jadi pemicu penting jatuh dari ketinggian pada pekerjaan konstruksi. Karena itu, tiap pekerja harus pahami mekanisme keselamatan memakai tangga secara benar.

Keselamatan tangga menyertakan kontrol, persiapan, langkah naiki/menuruni tangga secara benar, serta alasan yang berhati-hati mengenai resiko penyimpangan tangga. Ingat-ingatlah panduan keselamatan pemakaian tangga pada pekerjaan konstruksi di bawah ini:

Pilih tangga yang sesuai tipe pekerjaan yang dilaksanakan.
Check elemen yang lembek atau rusak pada anak tangga, injakannya, pegangan, penguat sekrup yang hilang, engsel, baut, mur serta piranti keras yang lain. Bila Anda mendapatkan kerusakan pada tangga, adukan pada atasan serta pasang rambu jika tangga tidak bisa dipakai atau sedang diperbarui.
Baca serta turuti merek atau sinyal peringatan sebelum Anda naik serta beraktivitas.
Letakkan tangga pada permukaan yang konstan, rata, bersih, tidak licin, serta di ruang bebas dari masalah jalan raya kendaraan.
Pakai barikade pelindung/guard untuk menahan peluang tertabrak. Kunci atau berikan palang tiap pintu dekat tangga yang jika terbuka ke arah pada Anda.
Berdirikan tangga dengan perbandingan pojok 4:1, berarti bila tangga disandarkan pada dinding dengan tinggi 4 mtr., karena itu jarak kaki tangga dengan dinding ialah 1 mtr.. Juga bisa berdirikan tangga dengan pojok 75° atau bisa kurang, seandainya ada penunjang di bagian bawah tangga.

Menghadaplah ke tangga waktu naik atau turun.
Pakai cara 3 titik tumpu (3- points kontak) waktu naik atau turun tangga. 3 titik tumpu berarti 2 kaki berdasar dengan satu tangan berdasar pada anak tangga serta satu tangan bergerak menyikapi tangga atau 2 tangan berdasar pada anak tangga dengan satu kaki berdasar serta kaki lain bergerak meraih tangga.
Ujung tangga harus semakin tinggi seputar 1 mtr. di atas lantai kerja.
Tetap berdiri menghadap tangga dengan tangan menggenggam anak tangga. Jangan kerja di samping kiri atau kanan.
Jangan memakai tangga untuk jembatan.
Jangan menempatkan tangga pada kotak, tong, atau benda lain yang tidak konstan untuk memperoleh tinggi penambahan.
Jangan memaksa lakukan pekerjaan dengan tempat tangga yang jauh dari objek yang Anda lakukan. Mengatur kembali lagi tempat tangga semakin dekat sama pekerjaan
Jangan mengalihkan atau menggeser tangga sesaat pekerja atau perlengkapan masih ada di tangga.
Jauhi peluang tergelincir sebab licin, check anak tangga serta sol sepatu Anda pada ada beberapa bahan yang licin.
Pakai alat pelindung jatuh waktu memanjat jika dibutuhkan.
Jauhi bawa barang dengan beban berlebihan waktu naiki/menuruni tangga. Check info kemampuan beban maximum tangga apabila bawa perlengkapan, pakai tas atau alat belt yang mempermudah waktu naik/turun tangga.
Jauhi memakai tangga atau tahap ladders untuk pekerjaan-tugas berat atau dalam waktu panjang, sebab semestinya perlengkapan itu cuma dipakai untuk pekerjaan mudah serta waktu pendek (maximum 30 menit pada satu waktu).

2. Full Bodi Harness
Buat Anda yang kerja di bidang konstruksi sudah pasti familier dengan pemakaian full bodi harness. Full bodi harness berperan untuk alat pelindung jatuh perorangan waktu kerja pada ketinggian serta pemakaiannya semakin disarankan dibandingkan safety belt terlebih bila Anda kerja pada ketinggian lebih dari pada 1,8 mtr..

Rambu K3 APD Full Bodi Harness
Ini karena full bodi harness mempunyai kelebihan dengan tali pengaman yang dapat membuat perlindungan semua badan pekerja hingga peluang luka karena hentakan waktu jatuh benar-benar kecil. Sayangnya walau faedahnya besar sekali untuk alat pelindung jatuh, ada banyak pekerja yang meremehkan pemakaiannya, dari mulai langkah pemakaian, kontrol, sampai perawatannya. Pemicunya bisa disebabkan minimnya pengetahuan, training, atau pengalaman pekerja.

Waktu Anda kerja pada ketinggian, ada langkah-langkah penting yang perlu Anda lihat waktu memakai full bodi harness:

Pegang sisi D-Ring pada full bodi harness serta goyangkan dengan cara perlahan-lahan, tekankan tidak ada webbing/tali yang terpelintir serta pengencangnya (chest strap) terbuka
Pegang tali pundak (shoulder strap) serta masukan tangan satu-satu ke tali. Tekankan D-Ring ada dibagian belakang tubuh Anda, persisnya dibagian punggung (di antara tulang belikat)
Tarik serta mengencangkan tali kaki (leg strap), lalu kenakan/sambungkan pada buckle. Untuk tipe quick connect buckle, Anda akan dengar bunyi "click", bila buckle telah dipasang secara benar. Mengatur lingkar tali pada kaki sesuai dengan kenyamanan Anda. Tekankan tali kaki tidak terganti
Kenakan tali dada (chest strap) serta sambungkan tab buckle pada receptor sampai terdengar bunyi "click"
Tekankan dengan tangan jika full bodi harness telah dipasang betul serta tidak ada tali yang terpelintir
Diamkan orang yang kompeten mengecek full bodi harness serta menempatkan lanyard pada D-Ring (jika dibutuhkan).
Full bodi harness harus dicheck dengan cara visual sebelum dipakai, termasuk alat pelindung jatuh yang lain seperti lanyard serta lifeline. Kontrol perlengkapan dengan cara periodik oleh orang yang kompeten untuk memeriksa kerusakan harus dilaksanakan minimal tiap enam bulan serta sebelum mengawali pekerjaan pada ketinggian. Tekankan full bodi harness yang Anda pakai sesuai standard serta peraturan yang berlaku, seperti Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA 1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dan lain-lain.

3.Perancah
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), diprediksikan seputar 2,3 juta pekerja konstruksi lakukan pekerjaan yang terkait dengan perancah. Dengan demikian, banyak pula pekerja yang mempunyai potensi alami beberapa bahaya berkaitan perancah seperti jatuh, terkena jatuhan benda, serta tersengat saluran listrik.


Poster K3 Panduan Aman Kerja dengan Perancah

Berikut beberapa kekuatan bahaya dalam pemakaian perancah:

Robohnya semua atau beberapa unit perancah karena ketidakberhasilan elemen atau beban berlebihan yang menyebabkan pekerja jatuh atau terjerumus
Jatuh dari ketinggian karena loyonya papan lantai kerja
Terkena beberapa benda jatuh dari perancah serta melukai pekerja yang ada di bawah
Terpeleset serta jatuh karena lantai kerja yang kotor serta licin
Tersengat saluran listrik (electrocution).
Dengan adanya banyak pekerja yang mempunyai potensi terserang bahaya waktu memakai perancah, karena itu implikasi keselamatan pemakaian perancah perlu jadi fokus utama.

Perancah harus terpasang oleh pekerja yang pakar di bawah pemantauan orang yang kompeten serta perancah sudah dicheck secara benar sebelum dipakai. Perancah yang sesuai dengan serta aman harus disiapkan untuk semua pekerjaan beresiko tinggi waktu kerja pada ketinggian.

Berikut panduan waktu memakai perancah:
Tekankan pekerja telah memperoleh training tentang pemakaian perancah yang pas serta pengaturan bahaya waktu kerja di atas perancah, pemakaian alat pelindung jatuh, serta apa yang perlu dilaksanakan jika ada perkembangan pada tempat kerja atau tipe perancah.
Scaffolder atau pengawas mengecek serta pastikan perancah pada keadaan aman sebelum dipakai
Lantai kerja, sisi deck, serta pagar pengaman telah dipasang serta pada keadaan aman
Pakai alat membantu untuk mengalihkan material dari bawah ke atas
Pakai tangga yang telah dipasang kuat serta kuat untuk naik serta turun dari perancah
Pakai alat pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan serta full bodi harness.
Lihat rekanan kerja yang kerja di atas atau di bawah Anda setiap waktu. Bila Anda lihat ada hal yang tidak cocok mekanisme atau ketidaknormalan pada perancah, hentikan pekerjaan Anda serta adukan pada atasan.
Check semua elemen alat pelindung jatuh yang dipakai, meliputi harness (webbing, D-ring, buckle), lanyard, serta lifeline.
Jangan bawa barang berlebihan waktu naiki perancah
Jangan memakai pengait silang (cross bracing) waktu naik/turun dari perancah
Jangan kerja di atas perancah waktu cuaca jelek
Jangan simpan bahan atau perlengkapan pada pagar pengaman.
Jangan kerja dekat jalan saluran listrik terkecuali Anda terbiasa serta berkuasa melakukan.
Penting!

Amankan semua bahan atau perlengkapan dari lantai kerja sebelum mengalihkan perancah.
Pakai pengunci roda setiap waktu jika perancah sedang tidak bergerak beralih.
Tidak ada seorang juga yang naiki perancah saat bergerak dipindah.
Dilarang menempatkan, membuka, atau meninggikan perancah terkecuali memperoleh izin serta dipantau oleh pengawas yang berkuasa.
Dilarang memakai perancah yang belum dikasih scafftag
Beberapa jenis scafftag untuk perancah:

Sinyal hijau : aman
Sinyal kuning: aman dengan ketentuan (perlu penambahan alat pengaman lainnya)
Sinyal merah: tidak aman (perancah jangan digunakan)

Panduan Singkat Kerja di Ketinggian
Jika sangat mungkin, minimalkan lakukan pekerjaan pada ketinggian serta kerjakan pekerjaan sebanyak-banyaknya di ground level (permukaan tanah). Tetapi, bila tidak ada alternatif lain serta harus terpaksa kerja pada ketinggian, karena itu prioritas setelah itu bagaimana membuat perlindungan pekerja supaya tidak jatuh dari ketinggian.
Tekankan pekerjaan diperkirakan secara benar, dipantau, serta dilaksanakan oleh beberapa orang yang kompeten serta bersertifikat dengan ketrampilan, pengetahuan, serta pengalaman untuk lakukan pekerjaan itu.
Ketahui fall protection rencana yang direncanakan perusahaan.
Tekankan pekerja telah mempunyai Surat Izin Kerja untuk kerja pada ketinggian.
Tekankan perlengkapan kerja yang dipakai sesuai tipe pekerjaan pada ketinggian yang akan dilaksanakan, konstan, serta lumayan kuat untuk pekerjaan, dijaga dan dicheck dengan cara teratur.
Pakai alat pelindung jatuh waktu kerja pada ketinggian. Tekankan Anda memakai alat pelindung jatuh secara benar serta perlengkapan pada keadaan baik.
Buat rencana responsif genting serta mekanisme pengamanan untuk aksi penjagaan jika berlangsung situasi genting waktu kerja pada ketinggian.
Taati mekanisme aman kerja pada ketinggian.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment