10 Bertanya Jawab Mengenai Alat Pelindung Diri (APD) Yang Penting Kamu Tahu



Alat pelindung diri (APD) dipakai jadi ‘upaya terakhir’ dalam membuat perlindungan pekerja jika eksperimen tehnologi (engineering control) serta kontrol administratif (administrative control) tidak terwujud secara baik. model sepatu safety bisa menajadi solusi untuk kamu.


Tiap entrepreneur atau pemilik perusahaan bertanggungjawab atas penyediaan serta pemakaian APD dalam tempat kerja. APD ialah satu alat yang berguna membuat perlindungan pekerja dari kekuatan bahaya kesehatan serta keselamatan dalam tempat kerja.

Dalam hierarki pengaturan efek, APD dipakai jadi ‘upaya terakhir’ jika eksperimen tehnologi serta kontrol administratif tidak terwujud secara baik. Butuh dimengerti, pemakaian APD bukan alternatif dari ke-2 usaha itu, tapi jadi usaha paling akhir.

Hierarki pengaturan efek, salah satunya:

Eliminasi
Substitusi
Eksperimen tehnologi
Kontrol administratif
Alat Pelindung Diri (APD)
Tetapi, dalam kondisi khusus, pemakaian APD adalah hanya satu usaha yang lumrah untuk menahan atau kurangi peluang paparan sumber bahaya khusus pada pekerja.


10 Bertanya Jawab Mengenai Alat Pelindung Diri (APD)

1. Kenapa pemakaian APD demikian penting?

Dikutip situs hse.gov.uk, usaha yang semestinya dikerjakan perusahaan untuk membuat lingkungan kerja yang aman, yaitu meliputi penerapan petunjuk, mekanisme, training serta pengawasan untuk menggerakkan kebanyakan orang kerja dengan aman serta bertanggungjawab.

Dalam soal ini, APD jadi sisi penting untuk membuat lingkungan kerja yang aman. APD bermanfaat untuk kurangi efek luka atau penyakit karena kerja (PAK) buat pekerja yang dikarenakan oleh bahaya yang berada di tempat kerja.

Serta saat eksperimen tehnologi serta skema kerja aman yang lain telah dikerjakan, beberapa bahaya masih diketemukan di ruang kerja. Bahaya ini mencakup bahaya yang menyebabkan luka pada kepala serta kaki, mata, paru-paru, badan serta kulit. Disini APD selanjutnya penting dipakai jadi usaha paling akhir untuk meminimalisir efek luka, sesudah manajemen melakukan pengaturan efek yang lain.

2. Kapan waktu yang pas memakai APD?

Pekerja harus memakai APD sesuai dengan mekanisme yang diaplikasikan di perusahaan mereka semasing, yang sejumlah besar ikuti ketentuan pemerintah ditempat.

Dalam soal ini, baik entrepreneur, supervisor, atau pekerja harus mengerti jika APD dipakai jadi 'upaya paling akhir. Pengaturan efek yang lain, seperti eliminasi, substitusi, eksperimen tehnologi serta kontrol administratif harus dikerjakan terlebih dulu.

Jika aksi itu tidak terwujud secara baik atau kurang optimal, baru APD dipakai membuat perlindungan pekerja dari efek kesehatan serta keselamatan kerja. Ada banyak fakta kenapa APD dipandang seperti usaha paling akhir dalam pengaturan efek:

APD cuma membuat perlindungan pemakainya, sedang pengaturan efek lainnya bisa membuat perlindungan kebanyakan orang dalam tempat kerja
Dengan teori serta praktik, tingkat perlindungan maximum pemakaian APD susah dipandang serta diraih. Perlindungan efisien cuma bisa diraih dengan pilih APD yang sesuai dengan serta dipakai secara benar, dijaga serta ditukar dengan teratur sesuai dengan kebijaksanaan yang berlaku.
APD bisa batasi mobilitas, jarak pandang atau perlengkapan penambahan yang dibawa pemakainya, yang punya potensi dapat membuat bahaya yang lain.


3. Siapa yang bertanggungjawab sediakan APD dalam tempat kerja?

Baik Occupational Safety and Health Administration (OSHA) atau ketentuan pemerintah Indonesia mengenai K3, mengharuskan tiap entrepreneur/ pemilik perusahaan untuk sediakan APD dengan gratis buat pekerja.

PERMENAKERTRANS NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 mengenai Alat Pelindung Diri (APD), Klausal 2:

(1) Entrepreneur harus sediakan APD buat pekerja/buruh dalam tempat kerja.

(2) APD seperti disebut pada ayat (1) harus sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI) atau standard yang berlaku.

(3) APD seperti disebut pada ayat (1) harus diberi oleh entrepreneur dengan gratis.

Entrepreneur bertanggungjawab untuk:

Lakukan penilaian bahaya (hazard assessment) dalam tempat kerja
Mengenali serta mengatur bahaya fisik serta kesehatan
Mengenali serta sediakan APD yang sesuai dengan buat pekerja
Melatih pekerja dalam pemakaian serta perawatan APD
Jaga APD, terhitung dalam perbaikan serta pergantian APD yang rusak, aus serta kedaluwarsa
Membahas, mengupdate serta menilai efektivitas program APD dengan periodik.


4. Apa tanggung jawab pekerja berkaitan pemakaian APD?

Tanggung jawab pekerja berkaitan pemakaian APD, diantaranya:

Menggunakan APD secara benar
Ikuti training mengenai APD
Menjaga, bersihkan serta jaga APD
Memberitahukan atasan mengenai kepentingan perbaikan atau pergantian APD.


5. Apa beberapa jenis APD?

APD harus sesuai kekuatan bahaya yang ada di ruang kerja serta standard yang diputuskan. Terbagi dalam:

a. Pelindung kepala

Peranan: membuat perlindungan kepala dari bentrokan, terantuk, keruntuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras, paparan radiasi panas, api, percikan bahan kimia, serta suhu berlebihan.

Type: helm keselamatan (safety helmet/ hard hat), topi atau tudung kepala, penutup/ pengaman rambut, dan lain-lain.

b. Pelindung mata serta muka

Peranan: membuat perlindungan mata serta muka dari paparan bahan kimia beresiko, partikel-partikel yang melayang-layang di udara, percikan beberapa benda kecil, panas atau uap panas, radiasi, bentrokan atau pukulan benda keras atau benda tajam.

Type: kacamata keselamatan (spectacles), safety goggles, tameng muka (face shield), dan kombinasi masker, tameng muka serta kacamata pengaman (full face masker).

c. Pelindung telinga

Peranan: membuat perlindungan telinga dari paparan keributan atau desakan.

Type: sumbat telinga (earplug) serta penutup telinga (earmuff).

d. Pelindung pernafasan

Peranan: membuat perlindungan organ pernafasan dengan mengalirkan udara bersih serta sehat serta/ atau menyaring paparan bahan kimia, partikel berbentuk debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume dan lain-lain.

Type: masker, respirator (particulate respirator serta chemical cartridge/ gas mask respirator), Powered Air-Purifying Respirator (PAPR), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA) serta Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA).

e. Pelindung tangan

Peranan: membuat perlindungan tangan serta jari-jari tangan dari paparan api, suhu berlebihan, radiasi, arus listrik, bahan kimia, bentrokan, pukulan serta tergesek dan terinfeksi virus/ bakteri.

Type: sarung tangan yang dibuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain/ kain berlapis, karet serta sarung tangan yang tahan bahan kimia.

f. Pelindung kaki

Peranan: membuat perlindungan kaki dari bentrokan atau tertimpa beberapa benda berat, tertusuk benda tajam, terserang cairan beresiko, uap panas, paparan suhu berlebihan, tergelincir serta terserang bahan kimia beresiko.

Type: sepatu keselamatan untuk beberapa type pekerjaan seperti industri, konstruksi bangunan, serta pekerjaan yang memiliki kandungan kekuatan bahaya.

g. Baju pelindung

Peranan: membuat perlindungan tubuh beberapa atau semua sisi tubuh dari bahaya suhu berlebihan, paparan api serta benda panas, percikan bahan kimia, cairan serta uap panas, bentrokan dengan perlengkapan kerja, radiasi serta paparan virus, bakteri dan jamur.

Type: rompi (vest), celemek (apron/ coverall), jaket serta baju pelindung yang menutupi beberapa atau semua tubuh.

h. Alat pelindung jatuh perseorangan

Peranan: membuat perlindungan pekerja dari kekuatan jatuh waktu kerja pada ketinggian serta menahan pekerja jatuh supaya tidak mengenai lantai fundamen.

Type: sabuk pengaman (harness), carabiner, lanyard, tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun (decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-lain

i. Pelampung

Peranan: membuat perlindungan pemakai yang kerja di atas air atau di permukaan air supaya terlepas dari bahaya terbenam.

Type: jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (life vest), rompi pengontrol keterapungan (bouyancy control piranti).


6. Bagaimanakah cara pilih APD yang benar?

Langkah pilih APD yang benar, salah satunya:

Lakukan penilaian bahaya (hazard assessment)
Mengenali bahaya
Pilih type APD yang sesuai bahaya yang sudah diidentifikasi
Design serta konstruksi APD harus aman
Yakinkan APD dijaga secara baik serta manfaatnya masih maksimal
Yakinkan APD cocok serta nyaman dipakai oleh pekerja
Yakinkan type APD cocok bila digunakan bertepatan dengan APD lain
Harus penuhi standard yang diputuskan, contohnya Standard Nasional Indonesia (SNI) atau American National Standar Institute (ANSI).


7. Sebegitu penting training APD buat pekerja?

Baik entrepreneur atau supervisor harus melakukan manajemen APD dalam tempat kerja, diantaranya training untuk pekerja. Pekerja harus dilatih untuk mengerti minimal banyak hal berikut:

Apakah itu APD
Kapan pemakaian APD dibutuhkan
Bagaimanakah cara penentuan serta pemakaian APD secara benar
Waktu kedaluwarsa atau batas pemakaian APD
Kontrol, perawatan serta pergantian APD.
Frekwensi training yang diberi dapat bermacam bergantung tingkat efek serta kompleksitas perlengkapan yang dipakai dalam tempat kerja. Contohnya, pemakaian respirator membutuhkan training mendalam dengan training teratur dibanding training pemakaian sarung tangan yang mungkin berbentuk demo saja.

Frekwensi training APD dengan teratur dikerjakan untuk kondisi kerja beresiko tinggi, karakter perlengkapan kerja yang kompleks, sebegitu seringkali pemakaiannya serta keperluan pekerja memakai APD.

8. Apa kontrol serta perawatan APD harus dikerjakan dengan teratur?

APD harus dicheck serta dirawat dengan teratur oleh pekerja yang kompeten sesuai dengan mekanisme yang telah dipastikan perusahaan. Sesuai dengan peraturan OSHA, perawatan APD bisa dikerjakan oleh pekerja yang mengerti langkah perawatan serta pembersihan APD secara benar.

Kontrol, perawatan serta perbaikan APD yang dipakai untuk kondisi pekerjaan beresiko tinggi (contohnya APD yang dipakai oleh petugas pemadam kebakaran) harus dikerjakan oleh pekerja terbiasa atau produsen APD itu (atau keduanya).

Dalam menjaga APD, yakinkan:

APD dirawat secara baik serta disimpan secara benar waktu tidak dipakai. Taruh APD di area untuk menyimpan spesial, seperti almari atau box yang bersih serta tingkat kelembapan yang pas.
Turuti panduan produsen untuk perawatan serta pergantian APD
Perbaikan APD cuma bisa dikerjakan oleh spesialis atau orang yang pakar
Elemen APD yang rusak atau aus harus ditukar dengan elemen dengan brand serta type dari produsen yang sama
Pimpinan keselamatan harus memastikan siapa yang bertanggungjawab untuk perawatan serta bagaimana mengerjakannya
Pekerja harus memakai APD secara benar serta memberikan laporan pada atasan jika APD hilang, rusak, kedaluwarsa dan lain-lain.


9. APD yang saya (pekerja) pakai telah rusak ataukah tidak penuhi kriteria, apa yang perlu saya kerjakan?

Bila APD atau elemen APD yang dipakai alami kerusakan, aus, telah kedaluwarsa, tidak nyaman dipakai ataukah tidak penuhi kriteria, selekasnya berikan tahu atasan Kamu, buat temukan jalan keluar perlindungan lain atau mode APD yang berlainan. Kamu harus juga konsultasi permasalahan ketakmampuan memakai APD dengan atasan Kamu.

PERMENAKERTRANS PER.08/MEN/VII/2010, Klausal 6 ayat (2):

Pekerja/buruh memiliki hak mengatakan keberatan untuk lakukan pekerjaan jika APD yang disiapkan tidak penuhi ketetapan serta kriteria.


10. Apa peraturan di Indonesia yang mengulas mengenai APD?

Ketentuan di Indonesia yang mengulas tentang APD diantaranya:
UU No. 1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja
PERMENAKERTRANS NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
SNI 19-1958-1990 mengenai Dasar Alat Pelindung Diri
Previous
Next Post »
Thanks for your comment